Benarkah Orang Jepang Mandi Cuma Sehari Sekali?

Friday, February 07, 2020
Holla!
Di postingan kali ini, akhirnya gue bahas Japan Life lagi. Yeaay! 
Siapa yang nggak sabar nunggu gue bahas tentang Jepang lagi, nih? Mungkin kalian pernah dengar soal fakta atau mitos bahwa orang Jepang mandinya cuma sehari sekali? Kira-kira, benar nggak, sih? Kalau iya, apa alasannya, ya?
Keep on reading!

Image result for japanese onsen
Japanese Onsen (Hot Springs)
Source: boutiquejapan.com

Shawa vs Ofuro

Mandi sendiri dalam bahasa Jepang sebenarnya dalam bentuk dasarnya adalah "abiru". Namun, kini ada 2 istilah yang berbeda. Yaitu, "shawa" dan "ofuro". Kalau dijadikan kata kerja, menjadi "shawa o abimasu" dan "ofuro ni hairimasu". Shawa sendiri adalah pelafalan dalam bahasa Jepang yang ditujukan untuk kosakata "shower", sebagai kata serapan dari Bahasa Inggris. Pada zaman dahulu, tidak ada "shower", yang ada hanyalah "ofuro". Ofuro sendiri pada zaman sekarang lebih sering diidentikan dengan "bathtub" atau bak mandi untuk berendam. Terkadang, dalam bak mandi mereka juga ditambahkan irisan buah Lemon atau Yuzu (Japanese Citrus).

Pada zaman dahulu, "ofuro" memang identik dengan yang dikenal dengan "onsen" atau tempat pemandian air panas. Namun, saat ini, "Onsen" lebih ditujukan untuk nama tempat. Sedangkan kata kerjanya tetap "ofuro ni hairimasu" (secara harfiah diartikan sebagai "masuk ke dalam ofuro"). Tetapi, di tempat pemandian air panas atau Onsen pun terdapat "shawa". Karena memang sebelum kita berendam dalam bak mandi, badan kita harus terlebih dahulu dibersihkan. 

Image result for japanese onsen
"Shawa" pada Japanese Onsen (Hot Springs)
Source: traveler.marriott.com


Mandi Sehari Sekali, Benarkah?

Mungkin, bagi kita orang Indonesia yang mana secara geografis tinggal di negara beriklim tropis, pasti rasanya badan akan sangat lengket kala cuma mandi sehari sekali. Apalagi kalau kita tinggal di kota-kota besar yang banyak polusi dan cuacanya panas. Kita jadi mudah sekali berkeringat dan bau badan mudah menghampiri. Tetapi, perlu diingat bahwa Jepang, secara geografis berada pada wilayah beriklim subtropis. Memang pada saat musim panas, karena wilayah Jepang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, maka humiditas nya cukup tinggi. Sehingga, kita akan lebih mudah berkeringat di saat musim panas. Belum lagi gelombang panas (heat wave) di Jepang bisa mencapai 38-40 derajat Celcius. Musim panas biasanya terjadi sekitar bulan Juni-Agustus. Sulit dibayangkan jika harus mandi hanya satu hari sekali. Biasanya, orang Jepang beberapa ada kok yang berendam di air es (benar-benar bak mandi dengan es batu) saat "man-natsu" atau pertengahan musim panas saat suhu udara sangat panas dan menyengat.

Nah, lain cerita jika Jepang sedang mengalami musim semi, musim gugur, maupun musim dingin. Ketika tiga musim itu berlangsung, kondisi suhu udara di Jepang akan cenderung dingin. Biasanya pun akan berangin. Saat musim semi, memang sudah mulai ada matahari sehingga bunga-bunga mulai mekar. Nah, sayangnya, jika suhu udara tidak cukup dingin, bunga Sakura (cherry blossoms) tidak mau mekar. Makanya bakal berangin banget! Musim semi biasanya dimulai sekitar bulan Maret Akhir (daerah Jepang Utara) dan bulan April (Jepang Timur dan lainnya) dan berakhir sekitar bulan Mei. Bisa bayangin nggak abis mandi terus keluar disambut angin sekencang dan sedingin itu? Bisa menggigil.

Kondisi saat musim gugur biasanya lebih ekstrem lagi. Entah saat peralihan musim panas ke musim gugur, saat musim gugur, maupun peralihan musim gugur ke musim dingin. Kondisi terparah (paling dingin) biasanya saat peralihan musim gugur ke musim dingin (sekitar bulan Oktober akhir - awal November). Saat inilah sering terjadi badai topan atau "Taifu". Pun suhu udara sudah mulai turun dan matahari juga hanya muncul sesekali. Selebihnya, cuaca akan cenderung mendung atau hujan. Nah, makanya orang Jepang hanya akan mandi sehari sekali, yaitu di malam hari setelah selesai beraktivitas sambil menunggu waktunya tidur. Kalian ada yang pernah pulang malam dan mandi menjelang waktu tidur, saat bangun pagi badan cenderung tidak terlalu berbau. Tapiiii, pagi hari orang Jepang tetap gosok gigi, cuci muka, pakai parfum dan ganti pakaian, kok.



Alasan Mandi Sehari Sekali

Kalau dipikir-pikir, kenapa ya kita nggak mandi sehari sekali aja? Di Indonesia, kegiatan mandi lebih dikenal untuk menjaga kesegaran tubuh. Terkadang, di pagi hari meskipun tubuh kita nggak bau, nih, kita tetap mandi, kan? Banyak yang beranggapan bahwa mandi pagi bisa membuat kita melawan rasa ngantuk jauh lebih efektif ketimbang hanya cuci muka dan gosok gigi saja. Apalagi kalau mandi pakai air dingin subuh-subuh sebelum ngantor, wiiiii. Semriwing!

Tetapi, bagi masyarakat negara sub-tropis, mandi adalah salah satu bentuk ritual kesehatan. Mereka percaya bahwa sebetulnya kulit kita cukup pintar untuk "membersihkan dirinya sendiri". Termasuk memperbaharui sel-sel kulit mati. Sehingga, pembersihan dengan sabun dan air untuk seluruh badan hanya dilakukan saat malam hari, yaitu saat kita sudah selesai beraktivitas dan tidak lagi keluar rumah. Bahkan, di beberapa daerah terutama yang dingin, terlalu banyak mandi justru bisa membuat kulit kita kehilangan kelembaban alaminya. Sehingga, bisa menyebabkan kulit kita menjadi kering. Nah, kondisi kulit yang kering tentunya akan lebih mudah kehilangan elatisitasnya. Sehingga lebih mudah kendur dan keriput.


***

Nah, itu tadi jawaban dari pertanyaan "Benarkah Orang Jepang Mandi Cuma Sehari Sekali?". Jawabannya tentu saja benar dan didukung oleh penjabaran fakta-fakta di atas. Nah, siapa di sini yang suka mager mandi? Tertarik pindah ke Jepang? Hehehe

See you on my next blogpost!

No comments:

Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!

Bintang Mahayana (c) 2018. Powered by Blogger.