Ternyata Area Mata Juga Perlu Sunscreen, Loh! - Simak Penjelasan Dermatologist tentang Fakta dan Mitos Seputar Eye Treatment | Bintang Mahayana

Saturday, June 05, 2021

Holla!

Postingan kali ini terinspirasi dari channel YouTube nya dr Shireene Idris - seorang Board Certified Dermatologist di US. Baru-baru ini beliau memposting tentang bagaimana cara mengatasi dark circlepuffy eyesfine lines, dan wrinkles. Salah satunya juga dibahas mengenai penggunaan sunscreen di area mata. Tentu saja gue tertarik, dong. Karena masalah dark circle dan fine lines cukup menjadi concern gue saat ini. Yuk, sama-sama berproses menyehatkan kulit area mata.

So, just keep on reading! :)



Prolog 

Ternyata banyak banget hal-hal seputar menjaga kesehatan area sekitar mata yang selama ini jarang dibahas. Nggak sedikit artikel yang sifatnya missleading beredar di luar sana. Sehingga, jatuhnya malah bukan mengedukasi tetapi fear-mongering belaka. Banyak juga stigma yang beredar di masyarakat tentang produk perawatan area mata.


Makanya, gue tulis artikel ini dengan harapan setelah membaca, kita semua akan semakin sadar tentang pentingnya menjaga kulit area mata dan tidak lagi jatuh ke dalam jebakan over claim dari brand yang seolah menjanjikan semua masalah kulit mata akan sirna hanya dengan menggunakan suatu produk tertentu.




Pentingnya Menggunakan Sunscreen, Area Mata pun Tidak Boleh Dilewatkan

Stigma yang beredar di masyarakat soal kulit area mata itu begitu tipis sampai-sampai tidak boleh kontak dengan skincare apapun selain eye cream atau eye serum lama-lama cukup meresahkan. Memang benar, kulit area mata itu lebih tipis dibanding kulit wajah di area lainnya. Tetapi, bukan berarti penggunaan eye product saja sudah mampu melindungi dan menghempaskan semua masalah kulit area mata kita.


Major fallacy tadi terus berkembang sampai kesannya area mata begitu eksklusif. Sehingga, sunscreen yang begitu digembor-gemborkan untuk melindungi kulit kita dari sinar UVA dan UVB nyaris tidak pernah didemonstrasikan atau dijelaskan bahwa area mata juga perlu dilindungi dengan sunscreen. Padahal, sejatinya area mata adalah kulit kita juga. Bahkan, area kulit mata adalah bagian kulit yang paling rentan muncul tanda-tanda penuaan karena lapisan kulitnya yang tipis. Sehingga, jika terkena paparan sinar UV secara terus-menerus, akan muncul tanda-tanda penuaan yang sering banyak dari kita keluhkan. Tanda yang paling rumum adalah penggelapan area sekitar mata. Kulit badan yang segini tebalnya saja bisa gosong kalau terpapar sinar UV tanpa perlindungan sunscreen, apalagi kulit area mata logikanya?


Baca Juga : [REVIEW] SKIN1004 - Madagascar Centella Air-Fit Suncream SPF50+ PA++++





4 Masalah Utama Area Mata 

Menurut dr. Shireene Idris, terdapat 4 masalah utama area mata yang paling sering dikeluhkan. Namun, sebelum membahas keempatnya ada fakta yang perlu kita tahu. Berdasarkan pernyataan dr. Idris dalam video YouTube nya, etnis dan ras juga berpengaruh besar karena sifat genetik yang dapat diturunkan. Salah satunya adalah kondisi kulit di area sekitar mata. 


Menurut dr. Idris, People with Color atau orang dengan kulit yang lebih gelap memiliki kecenderungan untuk rentan terhadap masalah ini, terutama dark circle. Jika masalah yang kita hadapi termasuk ke dalam faktor genetik, maka akan lebih sulit dalam artian butuh waktu lebih lama bahkan treatment khusus untuk dapat mengurangi atau menghilangkannya. dr. Idris sendiri juga memiliki darah Timur Tengah dan menurut pernyataannya, orang-orang Timur Tengah, Asia, dan Afrika memang lebih rentan terhadap masalah penggelapan area mata. Berikut adalah 4 masalah utama yang sering terjadi pada kulit di area sekitar mata:


1. Pigmentasi (Dark Circles) dan Pelebaran Pembuluh Darah

Hal ini sebenarnya selalu jadi masalah bagi hampir setiap orang, yaa. Apalagi kalau sehari-hari cukup sering begadang atau rutin menggunakan kacamata. Gue sendiri merasa bahwa semenjak pakai kacamata, area bawah mata cenderung lebih cekung makanya terkesan gelap. Ada juga karena kesalahan pakai kapas yang terlalu harsh. Ini jaman-jaman masih baru kenalnya micellar water. Tiap hapus make up pasti susah banget menghilangkan mascara waterproof. Alhasil, terbentuklah pigmentasi di area bawah mata.



2. Kulit Area Bawah Mata Berbayang (Shadowing)

Hal ini belum banyak dibahas di Indonesia. Banyak orang yang tahunya area bawah mata yang gelap itu adalah hiperpigmentasi. Gue pun baru sadar saat make up. Kalau pandangan lurus ke depan, area gelapnya tidak terlalu lebar. Tetapi jika menunduk sedikit tetapi arah pandang tetap sama, barulah terlihat bayangan hitamnya lebih lebar dari sebelumnya. Makanya, gue kalau pakai concealer harus sambil nunduk. Supaya shadow area nya juga tertutup. Sejujurnya yang satu ini memang relatif lebih sulit dikendalikan dibanding poin no.1.



3. Kantung Mata (Puffy Eyes)

Area mata gue jarang berkantung kecuali malam sebelumnya habis nonton Drama Korea terus langsung tidur hahaha. Tetapi, banyak skinthusiasts yang berpendapat bahwa area mata mereka cenderung berkantung jika di malam sebelumnya terlalu banyak menggunakan produk di area mata. Sehingga, gaya gravitasi menyebabkan area mata menampung terlalu banyak cairan. Memang sebaiknya penggunaan produk di area ini tidak terlalu banyak tetapi pilih yang efektif. Gue sendiri lebih suka menggunakan sisa-sisa produk di ujung jari untuk dibawa ke bawah mata. Misal, serum wajah yang mengandung brightening agent.


Baca Juga: [REVIEW] - NEW!! Scarlett Whitening Acne Serum & Brightly Ever After Serum - Viral Tik Tok Skincare 2020




4. Garis Halus (Fine Lines) dan Kerutan (Wrinkles)

Yang satu ini paling struggling. Kalau orang bilang "wrinkles gone where there is smile", menurut gue tidak. Justru kerutan halus gue terbentuk karena garis senyum wajah mendorong tulang pipi gue ke atas. Sehingga area mata gue menjadi berkerut. Makanya, kerutan halus gue justru ada di inner to middle part area. Bukan di outer corner seperti kebanyakan orang.


Logikanya, bagaimana lagi mengatasinya jika bukan pakai produk yang mempercepat regenerasi sel? Sayangnya, banyak orang yang beranggapan bahwa hal ini cukup diatasi dengan dilembabkan. Untuk pencegahan, tentu saja kulit area mata yang lembab bisa diberi pelembab. Tetapi, kalau tujuannya reverse treatment ya kalau bisa pun, butuh waktu berapa lama, dong? Makanya gue nggak ragu untuk pakai anti-aging serum di area mata juga.


Baca Juga: 7 Rekomendasi Produk Anti-Aging untuk Usia Minimal 15 Tahun







Ternyata Selain Sunscreen Area Mata juga Butuh Ini


1. EXFOLIASI

Area mata juga butuh eksfoliasi, loh ternyata! Sayangnya, selama ini banyak skinthusiasts yang belum tahu. Sehingga menyebarkan informasi bahwa exfoliant tidak boleh terkena area mata. Kenyataannya tidak begitu. Gue termasuk orang yang mendapatkan benefit dari mengeksfoliasi area mata. Tentunya dengan menggunakan sedikit exfoliating toner yang gue aplikasikan di kulit wajah. Kemudian dibawa sedikit dengan ujung jari. Bahkan juga bisa dilakukan dengan retinol. Tetapi, wajib diikuti dengan hydrating skincare lainnya yang mendukung. Sehingga area mata tidak kering.




2. BAHAN AKTIF LAINNYA

Jangan lagi sia-siain uang kita untuk beli produk perawatan mata yang tidak mengandung bahan aktif tetapi mengklaim mampu membantu mencerahkan. It's a big lie! Intinya, klaim produk harus sejalan dengan apa yang ditawarkan di ingredient list. Bahan aktif lainnya misalnya: Niacinamide, Vitamin C, dsb.



***

Bintang Mahayana ©️ 2021

No comments:

Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!

Bintang Mahayana (c) 2018. Powered by Blogger.