Cara Mengatasi Jerawat Hormon dan "Bruntusan" tanpa Serum | Bintang Mahayana

Wednesday, March 10, 2021
Holla!
Di postingan kali ini gue mau berbagi beauty tips tentang cara mengatasi jerawat hormon dan bruntusan tanpa serum yang bisa kalian coba. Tulisan ini berangkat dari pertanyaan teman-teman yang lumayan sering ditanyakan di berbagai kesempatan. Sehingga, harapannya dengan dipublikasikannya tulisan ini bisa membantu teman-teman merawat kulit dengan lebih bijak lagi kedepannya. Harap dibaca secara menyeluruh yaa, jangan banyak di-skip supaya informasi yang didapat tidak sepotong-sepotong guna menghindari terjadinya disinformasi.
Kalau penasaran, just keep on reading!


Apa itu Jerawat Hormon dan "Bruntusan"?

Mungkin selama ini masih banyak teman-teman yang mengira kalau jerawat itu kaitannya dengan hygiene. Seolah kalau kita punya banyak jerawat berarti kita hidup nggak bersih. Padahal jerawat juga bisa disebabkan oleh hormon, terutama banyak dialami oleh wanita. Mungkin di sini ada yang mengalami saat masa remaja, ada pula yang baru mengalami saat sudah dewasa (adult acne). Jerawat hormon memang relatif susah dikendalikan apabila tidak diimbangi dengan gaya hidup yang sehat. Berikut adalah jenis hormon penyebab jerawat yang perlu diketahui:


1). Hormon Androgen
Hormon androgen, yaitu testosteron yang paling sering diidentikan pada pria sebagai pembentuk libido. Namun, kita sebagai wanita juga memilikinya karena dihasilkan dari indung telur dengan kadar yang lebih rendah dari yang dimiliki pria. Jika terjadi peningkatan testosteron, maka akan merangsang produksi minyak alami kulit (sebum) yang lebih banyak di kulit. Akibatnya pori-pori dapat tersumbat dan muncul jerawat. Biasanya, peningkatan hormon testosteron dapat terjadi karena beberapa hal, seperti masa pubertas, kehamilan, hingga konsumsi kontrasepsi berupa pil KB jenis tertentu. 

2). Hormon Estrogen
Kebalikan dari testosteron yang dapat memicu timbulnya jerawat apabila kadarnya terlalu tinggi, penurunan estrogen justru dapat memicu timbulnya jerawat. Estrogen bersama progesteron adalah hormon penting dalam tubuh wanita. Meskipun pada pria juga terdapat estrogen, namun kadarnya lebih tinggi pada wanita. Progesteron juga disebut hormon kehamilan. Jika kadarnya menurun, maka akan menyebabkan terjadinya menstruasi. Selain karena menstruasi, hal-hal lain yang dapat menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen adalah perimenopause, penyakit ginjal, anoreksia, atau olahraga yang berlebihan.


"Bruntusan" sendiri tidak dikenal dalam istilah medis. Namun, menurut dr. Zee jenis jerawat yang biasa orang sebut sebagai "bruntusan" adalah whiteheads atau komedo putih. Komedo putih merupakan jenis jerawat yang paling ringan. Biasa disebut juga komedo tertutup. Karena letaknya berdekatan dan biasanya muncul dalam jumlah banyak, awam kerap kali juga menyebutnya "jerawat pasir." Banyak banget, yaa istilahnya. Padahal penyebabnya salah satunya adalah hormon. Sehingga, bagi teman-teman yang masih remaja wajar sekali selama masa pubertas bisa timbul tuh, yang namanya bruntusan. 





Tidak Pakai Serum, Memang Bisa?

Tidak semua masalah jerawat harus diatasi dengan serum atau apapun yang memiliki label "acne". Pasalnya, bagi teman-teman yang masih remaja belum tentu kulitnya sanggup menoleransi kadar serum yang cukup poten. Sebelum menginjak usia 25 tahun, kemampuan skins cell turn over kita bisa dikatakan masih baik. Kulit masih mampu meregenerasi dirinya sendiri dalam siklus normal 28 hari. Barulah, ketika menginjak usia 25 tahun, kecepatannya mulai melambat. Sehingga kita butuh bantuan skincare yang dapat merangsang regenerasi sel kulit baru untuk menggantikan sel kulit lama yang telah rusak.


Gue sendiri sebagai pemilik kulit acne-prone sejak remaja, nggak selalu butuh bantuan serum kok untuk mengatasinya. Apalagi nyaris tiap bulan gue pasti kedatangan yang namanya jerawat hormon. Kadang bentuknya jerawat bentol (papule), jerawat yang ada matanya (pustule), atau bruntusan (whiteheads). Alasan tidak pakai serum karena gue ingin menyederhanakan skincare routine dan lebih mendengarkan lagi mau nya kulit gue apa, sih? Sebagai pemilik kulit yang mudah dehidrasi dulu rawan berminyak sekarang rawan kering bahkan mengelupas, intinya gue cuma butuh menyeimbangkan kadar air dan minyak di wajah, menjaga pori-pori agar tetap bersih, dan juga menjaga kualitas gaya hidup yang lebih sehat. Menjaga asupan makanan, waktu istirahat, olahraga yang tepat, dan juga manajemen stres.






3 Kunci Utama dalam Basic Skincare, Apa Saja?

Meskipun tanpa serum setiap bulannya gue selalu berhasil mengatasi masalah jerawat hormon dan bruntusan ini dengan menjaga basic skincare gue yaitu: cleansing, hidrasi, dan proteksi. Biasanya disingkat CTMP (Cleansing, Toning, Moisturizing, and Protection). Tetapi, gue sudah lebih sering skip menggunakan moisturizer di pagi hari dan memilih menggunakan sunscreen dengan efek yang melembabkan juga. Bagaimana, sih caranya?




1). Rutin Double Cleansing
Mau di rumah aja pun, gue tetap double cleansing di malam hari. Meskipun nggak pakai sunscreen, gue tetap melakukan rutinitas ini untuk mengangkat kelebihan sebum di pori-pori setelah seharian beraktivitas dan berkeringat. Bagian ini paling sering dianggap remeh padahal dampaknya besar sekali. Proses cleansing adalah gerbang bagi skincare lainnya untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bebas jerawat. Kalau bagian ini belum khatam jangan banyak berharap, deh serum mau nolong. Karena, skincare jenis apapun baru akan bisa bekerja secara maksimal di kulit yang bersih. 






2). Perkuat Hidrasi dengan Layering Hydrating Toner
Entah kenapa rata-rata orang yang gue temui tiap nanya ke gue pasti mintanya rekomendasi serum. Jarang banget yang nanya toner. Padahal toner itu manfaatnya luar biasa buat skin barrier kita selama kita tahu cara memaksimalkannya. Usahakan untuk menggunakan toner yang banyak mengandung: Hyaluronic acids, Centella asiatica, Camellia sinensis leaf (Green Tea), Aloe barbadensis leaf (Aloe vera), Artemisia vulgaris leaf (Mugwort), dan ingredients yang dapat menenangkan kulit lainnya.



Mungkin secara kasat mata, manfaat toner tidak langsung terlihat. Tetapi tahu kah kalian bahwa toner juga merupakan bagian penting dalam skincare routine? Beberapa manfaat toner di antaranya, yaitu:
1. Menyeimbangkan pH kulit menjadi normal di antara 5-5,5.
2. Membantu penyerapan kadar air dari kelembaban udara sekitar untuk menyeimbangkan kadar air dan minyak pada kulit.
3. Membantu memaksimalkan penyerapan skincare selanjutnya.
4. Membantu menguatkan skin barrier agar kulit dapat mempertahankan dirinya dari radikal bebas maupun perubahan kondisi suhu dan cuaca yang ekstrem.
5. Membantu penyembuhan jerawat hormon dan bruntusan dengan menghidrasi kulit agar tidak dehidrasi.






3). Lindungi Kulit dari Bahaya Sinar UV dengan Sunscreen
Merasa di rumah saja terus skip sunscreen? Hmmm...not to protect is a crime, Dear! Sebagian sinar UV masih mungkin masuk menembus dinding. Apalagi kalau rumah banyak kaca transparan dan kalian juga banyak duduk dekat jendela. Jangan heran kalau jerawat hormon dan beruntusan kalian tak kunjung reda. Paparan sinar UV akan membuat jerawat semakin radang. Kalau sudah begitu, skin barrier kita akan semakin terganggu. Kalau ada bekas jerawat pun akan semakin susah hilangnya. Jadi, pastikan kalian pakai sunscreen dan jangan lupa re-apply setiap 2-3 jam sekali terutama saat kulit sudah berkeringat atau terkena air. Jika kalian ingin beraktivitas di luar ruangan, usahakan menggunakan SPF minimal yang disarankan untuk outdoor activities oleh FDA, yaitu SPF 50.
Kenali Hormon Penyebab Jerawat dan Cara Menanganinya https://www.alodokter.com/kenali-hormon-penyebab-jerawat-dan-cara-menanganinya

No comments:

Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!

Bintang Mahayana (c) 2018. Powered by Blogger.