[LIFESTYLE] 5 Tips "Mindful Eating" ala Orang Jepang yang Menyehatkan dan Memperpanjang Usia Harapan Hidup
Holla!
Di postingan kali ini gue mau ajak kalian sama-sama belajar dari kebiasaan sehat orang Jepang soal makanan alias mindful eating atau biasa disebut Washoku. Gue sering dapat pertanyaan tentang bagaimana lifestyle orang Jepang karena gue sempat lama tinggal bersama keluarga Jepang saat sekolah dulu. Terutama soal makanan yang membuat mereka sehat banget. Apalagi mereka suka banget jalan kaki jauh. Jarak 2km pun bukan jarak yang jauh untuk sekali jalan bagi orang Jepang, loh! Kebiasaan ini didukung oleh kebiasaan makan yang sehat dalam kesehariannya. Penasaran, kan?
Keep on reading!
1. Orang Jepang Suka Banget Makan Ikan Laut dan Protein Lainnya
Pasti sudah nggak asing lagi, dong soal orang Jepang yang terkenal suka makan ikan laut? Selain karena protein ikan laut itu tinggi dan baik bagi kecerdasan, ternyata ikan laut segar juga memiliki cita rasa alami atau biasa disebut Umami yang enak. Cenderung ada rasa manisnya. Sehingga, tidak perlu exaggarating seasoning pun sudah enak. Makanya, sashimi pun dinilai sehat untuk dikonsumsi. Meskipun pengolahannya tidak boleh sembarangan. Di restoran-restoran sushi pun koki yang mengolah sashimi harus bersertifikasi.
Image Source : Washoku Lovers
Tujuannya selain karena potongannya dapat memengaruhi rasa juga agar sashimi yang disajikan memenuhi standar Food Grade dan bebas dari potensi cacing pita akibat bakteri yang menempel di ikan mentah. Tetapi, jangan salah! Khusus Ikan Salmon biasanya akan dimasak setengah matang. Hal ini lebih baik karena Ikan Salmon cenderung membawa parasit dari Samudera Pasifik. Tetapi, gue sadar di Indonesia harga Salmon memang ngajak ribut yaa, Bund! Masih ada opsi ikan lain yang lebih murah, kok. Orang Jepang juga suka makan tuna kalengan. Di Indonesia banyak yang jual, bukan? Sudah dibumbui pula. Dulu, Papa gue pernah kerja di pengalengan ikan di Sulawesi. Jadi, ikan tuna sudah jadi bagian dari kehidupan gue sejak kecil. Jadi, makan ikan laut yang sudah diproses pun baik bagi kesehatan, kok. Selain ikan laut, orang Jepang juga hobi mengonsumsi telur. Seringkali dijadikan Salad atau isian sandwich.
Baca Juga : Easy, Yummy, and Healthy Japanese Potato Salad
2. Orang Jepang soal Konsumsi Garam
Rasa makanan yang asin memang dinilai tempting bagi orang Jepang. Apalagi dalam kesehariannya, orang Jepang cenderung menjadikan Shoyu kecap asin sebagai bumbu utama dalam masakan. Tidak hanya sebagai dipping sauce untuk sushi. Biasanya akan dicampur dengan Dashi - hasil olahan sampingan pada proses fermentasi embuatan sake, didapat sebelum beras menghasilkan alkohol. Makanya, orang Jepang hampir tidak pernah atau sedikit sekali menggunakan garam. Biasanya garam dibuat sebagai campuran nasi untuk membuat Onigiri atau nasi kepal.
Hal ini dikarenakan, konsumsi garam yang terlalu tinggi akan memicu peningkatan tekanan darah. Nggak heran, yaa kalau orang Jepang jarang yang terkena hipertensi? Konsumsi Shoyu sendiri juga relatif tidak sebanyak itu dan rasa asinnya seringkali dinetralkan dengan Dashi. Sehingga, asinnya tidak sekuat kecap asin. Mungkin, bagi orang Indonesia masakan Jepang akan cenderung hambar atau setidaknya light seasoning.
3. Orang Jepang Suka Makanan Fermentasi
Sebenarnya, nggak perlu ke Jepang pun kita di Indonesia punya banyak pilihan makanan hasil olahan fermentasi. Seperti tahu dan tempe yang merupakan makanan hasil olahan fermentasi kacang kedelai. Di Jepang ada makanan yang bernama Natto. Gue sendiri nggak sanggup makannya karena bau fermentasinya menyengat dan tampilannya lengket-lengket begitu. Padahal itu menyehatkan bagi tubuh. Orang Jepang suka makan Natto bersama nasi putih baik saat sarapan maupun makan malam. Kata Host Family gue sebenarnya ada Natto yang khusus untuk foreigner dengan rasa yang lebih lembut. Makanya, kalau nanti ke Jepang lagi gue pengen coba!